Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Acara Manaqib di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Assalamu'alaikum wr.wb

   Manaqib atau tradisi pembacaan riwayat merupakan salah satu tradisi islam yang masih masih berkembang baik di Indonesia. Sejak dahulu sampai sekarang tradisi pembacaan riwayat tokoh-tokoh karismatik ini masih dipertahankan. Salah satunya di pesantren Suryalaya yang berada di Kota Tasikmalaya ini sudah menjadi aktifitas rutin yang tidak bisa dilupakan. Pesantren milik Abah Anom ini secara rutin selalu melaksanakan Manaqib. Yang melaksanakan Manaqib ini bukan hanya dilaksanakan oleh para  santri saja,tetapi banyak umat muslim dari berbagai pelosok negeri.


Apa itu Manaqib?


   Seperti yang sudah dijelaskan di atas , Manaqib yaitu tradisi pembacaan riwayat.
Firman Allah SWT
Dalam Al-Quran dikatakan:
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar". (Attaubat :100).

    Terbuktilah bahwa orang-orang yang mendapatkan kenikmatan dari Allah adalah orang yang mengikuti jejak langkahnya orang-orang yang mengikuti kepada Rosululloh saw.
Tiap tarekat mempunyai manaqibnya masing-masing, yang semuanya itu merupakan pelajaran yang mulia kepada yang mengikutinya.
"Sesungguhnya adanya riwayat hidup para leluhur itu adalah pelajaran untuk seluruh manusia yang mempunyai akal". Di dalam manaqib biasanya diterangkan keanehan-keanehan yang mempunyai manaqib tersebut, itu disebutnya karomah, yang tidak menyelisihi keanehan-keanehan yang diterangkan oleh Allah di dalam Al-Quran.

Karomah
     Karomah tersebut disebut Khowariqul Adat (perkara yang luar biasa), yang dikategorikan sebagai berikut:

  1.  Irhash , yaitu perkara luar biasa dari seseorang yang akan menjadi nabi.
  2. Mu'jizat , yaitu perkara luar biasa yang keluar dari seorang nabi.
  3. Karomat , yaitu perkara luar biasa yang keluar dari seorang wali (orang yang mengikuti jejak langkah nabi).
  4. Ma'unat , yaitu perkara luar biasa yang keluar dari seorang mu'min yang mengikuti jejak langkah wali.
  5.  Istijrod , yaitu perkara luar biasa dari seseorang yang mengikuti jejak syetan.   
    Yang 5 perkara ini walaupun dianggap di luar kebiasaan, tetapi kalaulah diukur oleh akal tidak menjadi aneh.   Menurut penjelasan Nabi saw, akal itu dibagi kepada 3 fungsi, yaitu:

  1.  Akal berfungsi untuk ma'rifat kepada Allah dan semua perkara yang datang dari Allah swt.
  2. Akal berfungsi untuk melaksanakan ta'at kepada perintah dari Allah swt.
  3. Akal berfungsi untuk mencegah ma'siat yang dilarang oleh Allah swt.
Seumpamanya seseorang telah bisa menggunakan akalnya sesuai dengan fungsinya, maka orang tersebut tidak akan menolak kepada karomahnya para wali atau apapun sesuatu yang aneh-aneh, maka akal tersebut tergolong AKAL YANG SEHAT, yang bisa menjadikan sehat jasad, nyawa dan rasanya.

Pelakaanaan Manaqib
      Biasanya acara atau pengajian manaqib berisi:

  1. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran
  2. Doa
  3. Dzikir
  4. Manqobah (menceritakan kejadian luar biasa yang dialami orang mempunyai manaqib tersebut)
  5. Ceramah agama (tauziyah)
  6. Pembacaan sholawat
  7.  dan lain-lain

Sabda Nabi SAW
   dzikrush shòlihìn kaffàrotun 'anidz dzunùbi wa 'ingda dzikrish shòlihìna tangzulur rohmatu wa tahshulul barokatu. "Mengingat-ingat orang yang sholeh dapat menjadi kifarat untuk menebus dosa. Dan ketika sedang dalam kondisi mengingat-ingat orang yang sholeh tersebut, maka diturunkan oleh Allah swt rohmat, serta dapat menghasilkan barokah". (HR.Ahmad Thobroni).

   Yang dimaksud dengan dzikrush sholihin
adalah manaqib, karena di dalam manaqib ada kegiatan mengingat-ingat riwayat, karomat dan wasiatnya orang yang sholeh tersebut. Jadi manfaat manaqib yaitu sebagai :

  1.  Alat untuk menebus dosa.
  2. Alat untuk menerima dan mengumpulkan kucuran Rohmat Allah swt.
  3. Alat untuk menghasilkan suatu berkah.

Manaqib Menurut Abah Anom

    Telah berkata Syekh Mursyid Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin(Abah Anom) : "Apabila sedang mengikuti suatu manaqib, maka harus seperti sedang Wukuf di Arofah".Arti wukuf yaitu diam. Jadi untuk menghasilkan tiga alat di dalam manaqib tersebut, harus dengan cara wukuf, yaitu diamnya 7 indra dari anggota badan,yaitu:
  1. Telinga tidak mendengarkan suara kecuali suara dari bacaan-bacaan yang dibacakan dalam manaqib.
  2. Mata dipejamkan.
  3. Hidung bernafas keluar dan masuknya harus diiringi dengan dzikir khofi.
  4. Mulut tidak bersuara, kecuali ketika sedang membacakan bacaan-bacaan dalam manaqib.
  5. Tangan tidak memegang kecuali alat-alat manaqib.
  6. Perut tidak diisi oleh makanan atau minuman ketika sedang berjalan acara manaqib.
  7. Kaki dalam posisi diam, baik dengan duduk ataupun berdiri.
  8. Dan yang paling utama adalah HATI harus dalam bertawajuh (berdzikir kepada Allah swt).

    Itulah sedikit tentang penjelasan acara manaqib,jadi bila diantara kalian yang ingin melaksanakan manaqib silahkan kalian datang saja ke pesantren suryalaya yang beralamat di Dusun Godebag RT.01 / RW.02, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Tanjungkerta,  Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat, kode: 46158 . Biasanya acara manaqib ini diadakan secara di jadwalkan entah satu bulan sekali atau ada waktu khusus ,soalnya saya sendiri juga belum pernah mengikuti acara manaqib :v .  
     
     Biasanya di pesantren-pesantren selalu ada rombongan yang sengaja untuk pergi ke acara manaqib. Contohnya pesantren Istiqomah yang berada di kampung karangdan, Kubang Hurang Singaparna, Tasikmalaya. Kampung karangdan juga merupakan tanah kelahiran saya, jadi saya tahu karena saudara-saudara disana pernah melaksanakan manaqib salah satunya kakak saya yang dulu menjadi pesantren Istiqomah.
   Mungkin cukup sekian postingan kali ini,bila ingin bertanya soal jadwal manaqib bisa langsung mengunjugi website resmi pesantren Suryalaya di  www.suryalaya.org . 

Pesan Mutiara :
"Sampaikanlah Walau Hanya Satu Ayat"
Wassalam.

Posting Komentar untuk "Acara Manaqib di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya"

close