Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keistimewaan Kucing Menurut Islam

Dalam agama Islam, ada beberapa hewan yang memiliki ke istimewaan, salah satunya yaitu kucing. Kucing menjadi hewan yang hidup berdampingan dengan manusia karena parasnya yang lucu dan menggemaskan. Bukan hanya parasnya saja yang lucu, tetapi kucing juga di istimewakan menurut agama Islam.


Siapa sih yang tak kenal hewan satu ini? Hewan yang lucu dan juga menggemaskan ini banyak di temui di perumahan. Karena sifatnya yang tidak merugikan pemilik rumah, kucing menjadi hewan peliharaan banyak orang. 

Tetapi ternyata tidak semua orang menyukai adanya kehadiran hewan lucu ini. Di salah satu daerah (yang pasti bukan di Negeri kita) Justru kucing dianggap sebagai sihir setan atau hewan pembawa bencana. 

Sungguh disayangkan, pada masa abad kegelapan terjadilah pemusnahan besar-besaran di daerah tersebut terhadap hewan lucu satu ini.  Karena dianggap penyebab wabah penyakit. 

Pemusnahan besar-besaran ini sampai menyebar ke benua Afrika Utara. Padahal, wabah yang oleh masyarakat saat itu dianggap sebagai kutukan  adalah jenis penyakit PES yang diakibatkan oleh meledaknya populasi tikus dan penurunan populasi kucing sebagai predator. 

Kucing juga merupakan salah satu hewan kesayangan Rosulullah SAW. Karena didalam perkembangan peradaban Islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap nafas dan gerak gerik perkembangan agama Islam. 

Tak hanya nabi, istri nabi sendiri, Aisyah binti Abu Bakar pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan pada saat Aisyah ditinggal pergi oleh si kucing kesayangan. 

 Bahkan ada seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah yaitu "bapak para kucing jantan" karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Kisah Nabi Muhammad SAW dan Kucing Kesayangannya (Muezza)
Seperti yang sudah diketahui diatas bahwa Rosulullah SAW juga penyayang kucing, diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, disaat nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. 

Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya.

Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. 

Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri. 

Hukuman bagi orang yang membunuh Kucing
Ternyata adapun hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini dan itu sangatlah serius, Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4160)

Dan dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah.

Keistimewaan Kucing
Nabi menekankan di beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah SAW berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis? Dibawah ini ada beberapa  pandangan ilmu kedokteran terhadap kucing.

Menurut pandangan ilmu kodokteran
Hasil Penelitian Laboratorium:
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, seperti pimggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. 

Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan contoh (sample) dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Selain itu, diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan mengusap lidah. Hasil yang mereka dapatkan sebagai berikut:
  1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  2. Perbandingan yang ditanamkan memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah memberikan hasil negatif.
  4. Kuman yang ditemukan saat proses penelitian dilakukan berasal dari kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berasal dari kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman
  • Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  • Setelah melakukan penelitian terhadap berbagai cairan untuk membandingkan liur manusia, anjing, dan kucing, Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, kemudian manusia memiliki seperempat dari anjing, lalu pada kucing terdapat setengah dari kuman manusia. 
  • Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak menyukai air
Kenapa kucing tidak menyukai air? Ini karena air tempat yang sangat subur untuk tumbuhnya bakteri, terlebih lagi pada air yang tergenang. Kucing menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia menjauh dari panas matahari, tidak dekat dengan air. Tujuannya supaya bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing. (Sumber: m.kaskus)

Nah itulah keistimewaan kucing menurut islam dan juga menurut pandangan ilmu kedokteran. Semoga dengan postingan ini bisa menambah pengetahuan dan semakin sayang terhadap kucing. 

Wassalam...

2 komentar untuk "Keistimewaan Kucing Menurut Islam"

Rules Komentar:
¤ Pakailah bahasa yang baik
¤ Komentar Spam akan dihapus
¤ Link aktif akan dihapus, jika ingin bertukar link silakan menuju halaman partner

close